Inilah Pilihan Saham Sesi Dua - www.inilah.com

Written By Unknown on Rabu, 02 Mei 2012 | 22.38


Jakarta- Indeks berhasil menguat, didukung aksi beli selektif investor. Namun, bayang-bayang profit taking masih mewarnai bursa. Apalagi bursa regional berada dalam kecenderungan melemah.
Pada perdagangan Kamis (3/5/2012) sesi pertama, IHSG ditutup menguat 2,08 poin (0,05%) ke level 4.221,37. Sedangkan indeks saham unggulan LQ45 turun 0,72 poin (0,1%) ke level 717,79.
Aliran dana asing terlihat masih mengalir masuk ke bursa domestik, dimana nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) mencapai Rp26 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp788 miliar dan transaksi jual sebesar Rp761 miliar.
Viviet S. Putri dari BNI Securities mengatakan, indeks hari ini rawan aksi ambil untung,setelah kenaikan yang cukup tajam pada perdagangan kemarin. “Indeks hingga penutupan akan bergerak di kisaran 4190-4240,”ujarnya kepada INILAH.COM.
Kemarin, IHSG berhasil menembus batas psikologis di 4.200 dengan ditutup menguat 0,56% ke level 4.219,29. Selain karena sentimen regional, kenaikan harga saham ASII sebesar Rp1.900 kelevel Rp73.650 juga menjadi kontributor utama pergerakan IHSG kemarin.
Meningkatnya data manufaktur China dan Amerika pada April lalu,sempat memupuk harapan pulihnya ekonomi global. Ini membuat bursa acuan regional Asia kemarin ditutup naik secara signifikan.
Namun sayangnya, membaiknya data manufaktur AS kemarin ternyata malah diikuti dengan turunnya data tenaga kerja di sektor non pertanian sehingga Indeks S&P 500 dan Dow Jones ditutup turun tipis.
Sementara itu, kondisi di Eropa berbanding terbalik, data tingkat pengangguran di negara kawasan Eropa naik 10,9%, dengan peringkat tertinggi dimiliki Spanyol. Sementara industri manufaktur melambat,akibat tekanan krisis hutang yang membelit negara Uni Eropa. “Situasi ini meningkatkan ketidakpastian ekonomi yang tinggi,”katanya.
Menurut Viviet, sentimen negatif dari bursa global dan regional tampaknya akan mendominasi pergerakan indeks pada hari ini. Meski bisa menguat pun, apresiasi indeks cenderung terbatas.
Beberapa saham pilihannya adalah Bank Mandiri (BMRI), Jasa Marga (JSMR), Medco (MEDC), AKR Corpindo (AKRA)dan Summarecon (SMRA),”Rekomendasi beli untuk emiten-emiten ini,”tutupnya. [ast]

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik