Dua buruh yang menjadi korban kecelakaan kerja tersebut bernama Rapudin (23 tahun) dan Arman Markawi (40 tahun). Akibat peristiwa itu, Arman langsung tewas di tempat sementara rekannya Rapudin kritis dan dibawa ke rumah sakit Penta Medika di Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar, Bali.
Keduanya mengalami kecelakaan saat sedang menggarap proyek pembangunan pertokoan SE bersama buruh lainnya. Mereka bertugas untuk membuat steger untuk persiapan bekerja melester dinding sisi luar toko. Rapudin bekerja di lantai I sedangkan Arman bertugas di lantai II.
Rapudin awalnya mengambil pipa besi untuk diberikan Arman yang berada di lantai II. Namun naas, saat Arman asal Serang, Banten ini mengambil pipa besi dari Rapudin, keduanya tiba-tiba tersengat listrik. Arman yang berada di lantai II langsung terkapar dan jatuh ke lantai I, sedangkan Rapudin yang juga kesetrum tersungkur di lantai I.
Melihat rekannya tidak sadarkan diri, beberapa buruh lainnya yang sedang bekerja akhirnya menghentikan kerjaannya dan langsung menolong korban. Namun nyawa Arman tidak tertolong.
Terkait musibah ini, Kapolres Badung, AKBP Beny Arjanto membenarkan dua buruh kesetrum ketika mereka bekerja diproyek pembangunan SE. Beny menegaskan dalam kecelakaan tersebut seorang buruh bernama Arman dinyatakan tewas dan rekannya Rapudin mengalami luka-luka dan kini mendapat perawatan di rumah sakit. "Arman langsung tewas karena setelah kesetrum dia jatuh dari lantai II. Sedang Rapudin kritis dan di bawa ke rumah sakit," jelasnya.
Beny menambahkan untuk mengetahui ada tidaknya unsur kesengajaan atau kelalaian dalam kecelakaan kerja yang mengakibatkan satu nyawa melayang tersebut, saat ini Polsek Kuta Utara yang menangani peristiwa itu kini sudah melakukan pemeriksaan dan mendengarkan keterangan beberapa orang saksi.[bay]
Sumber:http://metropolitan.inilah.com/read/detail/1855920/garap-proyek-super-ekonomi-dua-buruh-tersetrum
0 komentar:
Posting Komentar