Kemkes Sidak Apotik Milik Pemerintah dan Swasta - gayahidup.inilah.com

Written By Unknown on Selasa, 20 Maret 2012 | 21.28


Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemkes) melakukan operasi dadakan (Sidak) terhadap apotik milik pemerintah dan swasta di kawasan Jakarta Pusat, terkait kekhawatiran bahwa harga obat akan ikut mengalami kenaikan menjelang kenaikan harga BBM per 1 April.
Kegiatan sidak yang dilakukan Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemkes, Maura Linda Sitanggang Apt, Phd, Selasa (20/3) pada Apotik Titi Murni dan Apotik Kimia Farma yang berlokasi di Jalan Kramat Raya ini bertujuan untuk memastikan kebijakan akan penetapkan harga eceran tertinggi (HET) dipatuhi oleh produsen dan penjual obat.
"Inspeksi ini kami lakukan untuk memantau harga obat di masyarakat sesuai dengan edaran yang telah kami keluarkan. Sebenarnya untuk memantau peredaran obat di masyarakat, kementrian kesehatan juga melakukan survei setiap 6 bulan sekali," kata Maura, di Jakarta, Selasa (20/3).
Maura menjelaskan telah terjadi kenaikan harga 170 jenis obat yang beredar di Indonesia. Tapi kenaikan itu hanya kecil, yaitu sebesar 6-9% sejak akibat keputusan kenaikan BBM ini. Namun 327 obat lainnya mengalami penurunan harga. Jadi, praktis kenaikannya tidak terlalu signifikan.
Hasil inspeksi tidak menemukan adanya pelanggaran terhadap HET yang telah ditetapkan. Bahkan, beberapa obat generik yang dijual di kedua apotek selisihnya cukup banyak di bawah HET.
"Kami tidak menemukan adanya apotek yang menjual di atas HET. Alhamdulillah kami bersyukur," ungkap Maura.
Seperti diketahui, kementerian kesehatan telah mengeluarkan surat keputusan yang menetapkan harga eceran tertinggi untuk berbagai jenis obat generik.
Surat keputusan yang diberlakukan sejak 23 Februari 2012 ini menetapkan harga eceran tertinggi (HET) yang diperbolehkan produsen dan apotek untuk diberikan ke masyarakat. Apotek dan produsen obat boleh menjual obat di bawah HET, tapi tidak boleh melebihinya. [mor]

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik