Jakarta Press | Kembangkan Food Estate Untuk Mandiri Pangan

Written By Unknown on Selasa, 08 Mei 2012 | 01.19


Bulungan,- Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) kini mulai membangun dan mengembangkan lahan pertanian food estate guna mendukung program ketahanan dan kemandirian pangan nasional seluas 30.000 hektar di Kawasan Delta Kayan, Kota Terpadu Mandiri (KTM) Salim Batu, Bulungan, Kalimantan Timur.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhaimin Iskandar menyebutkan,  Kawasan Delta Kayan yang memiliki potensial areal seluas 30.000 hektar tersebut, di dalamnya terdapat lokasi pemukiman transmigrasi Tanjung Buka Satuan Pemukiman (SP) 1 hingga SP 8. Saat ini, sudah terdapat 1.200 Kepala Keluarga (KK) yang telah ditempatkan di kawasan transmigrasi Tanjung Buka, dan akan ditambah sebanyak 550 KK untuk penempatan tahun 2012.

Dalam hal ini, pemerintah provinsi Jawa Timur juga mengalokasikan dukungan dana untuk pembangunan rumah dan fasilitas perpindahan bagi transmigran asal Jawa Timur sebanyak 220 KK yang akan ditempatkan di Tanjung Buka SP 5. Pembangunan permukiman transmigrasi SP 5 yang merupakan kerjasama dengan Pemprov Jawa Timur tersebut, juga turut menggandeng PT Sang Hyang Sri (PT. SHS), PT Agro Mandiri Kencana (Mi Won Indonesia) dan PT Nusa Agro Mandiri (Solaria).
 “Ke depannya, Pemprov DKI Jakarta dan  Jawa Barat juga akan menyusul untuk bekerjasama dengan Pemprov Kaltim serta ikut berpartisipasi dalam program ini,” lanjut Menakertrans Muhaimin Iskandar dalam keterangan pers di Jakarta pada Sabtu (5/5)

Pengembangan lahan di SP 7 yang membutuhkan  anggaran sekitar Rp 18,2 miliar ditandai secara dibuka secara simbolis dengan penyerahan chainsaw kepada perwakilan penduduk  yang dilakukan oleh Dirjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (Dirjen P2KTrans) Kemenakertrans, Jamaluddien Malik.  
Selain itu, turut dilakukan  penyerahan sertifikat Satuan Pemukiman (SP) 7 Tanjung Buka  meliputi  750 bidang lahan bagi 250 kepala keluarga (KK). Setiap KK mendapatkan Lahan Perkarangan (0,25 hektar), Lahan Usaha I (0,75 hektar), dan Lahan Usaha II (1 hektar).
“Pengembangan Food Estate di kawasan Delta Kayan ini akan berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi daerah di kawasan transmigrasi setempat,” jelas Jamaluddien saat kunjungan kerja di Tanjung Buka, Bulungan, Kalimatan Timur, Jumat sore waktu setempat(4/5).
Jamaluddien Malik mengatakan, uji coba pembukaan lahan pangan ini masih merupakan tahap awal. "Ini masih tahap awal. Sehingga, pembukaan lahan pangan ini masih dalam tahap uji coba," ungkap Jamaluddien > 
 Dijelaskan, dalam proses pembukaan lahan pangan tahap awal ini, luasnya  baru sekitar 60 hektar. Padahal, total luas lahan yang perlu digarap oleh Solaria tersebut mencapai 1.900 - 2.000 hektar. "Maka dari itu, ini masih memerlukan proses yang cukup lama. Apalagi ini juga masih terbilang baru, dimulai sekitar bulan Februari 2012 lalu," tukasnya. 
Jamaluddien yang didampingi Bupati Bulungan, Budiman Arifin juga menambahkan, lahan uji coba garapan Solaria ini bisa menghasilkan gabah lebih dari 6 ton gabah kering panen (GKP).
Hasilnya, lanjut Jamaluddien, tentunya untuk bahan pangan di wilayah transmigrasi setempat. "Meskipun masih uji coba, ini diprediksikan bisa menghasilkan lebih dari 6 ton GKP.  Cukup banyak jika dijadikan bahan pasokan pangan di wilayah transmigrasi di sini," imbuhnya. 
Diterangkan, jenis padi yang ditanam di lahan uji coba pangan ini cukup bervariasi. Bahkan, untuk cara atau mekanisme penananamannya pun menggunakan sistem tebar bibit. Menurutnya, hal tersebut disebabkan karena ini masih dalam tahap uji coba dan masih dalam proses penelitian.

"Kita tentunya harus menggandeng beberapa kementerian untuk mengembangkan masalah ini. Contohnya, kita menggandeng Kementerian Pertanian (Kementan) untuk pembuatan saluran irigasi. Selain itu, untuk pembuatan kanal-kanal sungai di sekitar food estate juga kerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Karena kalau semua dilakukan oleh Kemenakertrans, anggarannya terbatas," tukasnya.

Sementara itu mengenai pengembangan lahan, Jamaluddien menerangkan bahwa hal ini  dilakukan untuk mengantisipasi adanya ramalan krisis pangan yang akan menimpa beberapa negara, termasuk Indonesia yang mana selama lima tahun terakhir  selalu mengimpor beras sekitar 1 juta ton/tahun. Hal ini disebabkan karena laju pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan laju pertumbuhan pangan. Dengan begitu, maka salah satu provinsi yang mendukung program pangan nasional adalah Kalimantan Timur.

Untuk diketahui, secara riil luas panen padi di Kabupaten Bulungan pada tahun 2012 sebesar 19.238 hektar yang terdiri 9.656 hektar padi sawah dan 9.582 hektar padi ladang. Angka tersebut mengalami penambahan sebesar 22,90 persen dibandingkan tahun 2009 atau sebesar 3.585 hektar. Sedangkan hasil produksi padi, tahun 2010 mengalami peningkatan, yakni dari 51.193 ton  menjadi 61.112 ton. (fl/jakpress)
Sumber : http://www.jakartapress.com/detail/read/9923/kembangkan-food-estate-untuk-mandiri-pangan

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik