Es Krim, Kenikmatan yang Jadi Candu - gayahidup.inilah.com

Written By Unknown on Minggu, 25 Maret 2012 | 23.39


Setiap orang pasti sangat menyukai es krim. Tapi hati-hati, kupadan dingin itu ternyata memiliki efek seperti obat-obatan terlarang, membuat Anda kecanduan. Benarkah?

Sebuah studi baru menyebutkan bahwa es krim membuat otak selalu menginginkan lebih, seperti ketika seseorang mengonsumsi kokain.

Dilansir Genius Beauty, para ilmuwan dari Oregon Research Institute (AS) menyimpulkan bahwa es krim dapat menyebabkan kecanduan seperti narkoba.

Penelitian ini dilakukan oleh oleh Dr. Kyle Burger dan rekannya menemukan argumen baru yang mendukung hipotesis bahwa beberapa makanan dapat kecanduan.
Secara khusus, konsumsi berlebihan makanan tinggi lemak dan gula, seperti es krim, menghalangi sinyal kenikmatan yang dengan otak mengatur jumlah produk yang dikonsumsi.

Menurutnya, konsumsi berlebihan makanan kaya lemak dan tinggi gula bisa mengubah respon otak dan menurunkan kerja mental.

“Pola penurunan kerja mental akan terlihat pada pengggunaan obat terlarang secara terus menerus. Ini juga terlihat pada kecanduan makanan. Seseorang bisa mencari level kepuasan tertentu dengan makanan,” jelas Dr. Burger, seperti dilansir Genius Beauty.

Menurutnya, ada keinginan yang tak terpuaskan untuk meningkatkan dosis. Hanya dalam satu kasus kita bisa bicara tentang narkoba, dan yang lain tentang es krim atau milkshake.

Dengan menyantap makanan yang mengandung lemak dan tinggi gula secara berulang, dapat mengubah cara otak merespon rasa puas terhadap makanan tersebut.

“Data mendukung teori yang mengungkap kalau makan berlebihan, membuat respon otak sama seperti orang yang kecanduan obat terlarang,” tambah Dr Burger.

Jadi, daftar bahan berbahaya sekarang dapat mencakup tidak hanya nikotin dan alkohol, tetapi produk makanan cepat juga.
Menurut ilmuwan, data mengkonfirmasi teori bahwa makan makanan berlemak dan bergula dapat merusak respon otak untuk mereka, sama seperti halnya dengan obat.

Studi yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition melibatkan 151 remaja antara usia 14 sampai 16 tahun. Para ilmuwan memperlakukan mereka dengan koktail coklat, termasuk es krim. Berat badan masing-masing peserta penelitian ini adalah "dalam batas normal."

Percobaan berlangsung selama beberapa minggu. Sebelum minum koktail, mereka selalu menunjukkan gambar dengan segelas minuman ini, dan pencitraan resonansi magnetik dilakukan pada saat yang sama.

Hasilnya, remaja yang mengonsumsi es krim terbanyak, kondisi otaknya sama dengan pecandu narkoba. Diketahui, semakin banyak mereka makan es krim, maka kenikmatan yang mereka rasakan semakin sering, sama seperti ketika mengalami euforia. [mor]

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik